Penulis : Ilana Tan
Tahun : 2019
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Blurb
“Apakah
kau masih membenciku?”
“Aku
heran kau masih merasa perlu bertanya.”
Lucas
Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun
terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di
bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih
membencinya. Masalah utamanya bukan itu-oh, bukan!_ melainkan kenyataan bahwa
gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lukas oleh kakeknya
yang suka ikut campur.
Lukas
mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena
ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga kerna ia ingin Sophie
menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang – itu sangat
jarang terjadi, tentu saja – kakeknya bisa mengambil keputusan yang sangat
tepat.
Gaya Bahasa
Pertama
membaca bab pertama sudah terlihat penggunaan bahasa yang sederhana. Tidak
terlalu banyak penggunaan diksi yang tidak biasa selain untuk menguatkan latar
belakang belakang tokoh.
Ia menurunkan ponsel dari telinga dan memberinya isyarat kepada salah seorang sous chef-nya, menyuruhnya mengambil alih pekerjaan. (halaman 11)
Penggunaan diksi yang sederhana ini memudahkan pembaca untuk menyatu dengan emosi yang dialami oleh setiap tokoh. Tidak perlu berpikir keras untuk menginterpretasikan setiap rasa yang ingin disampaikan penulis.
Tiba-tiba
ponselnya berdering, membuat Sophie terlonjak kaget. Ia memejamkan mata dan
mendesah pelan sebelum mengeluarkan ponsel dari saku celemeknya. Ia menatap
nama yang muncul di layar sejenak, lalu memutuskan hubungan tanpa menjawab
telepon. (Halaman 215)
Gaya bahasa yang sederhana tidak membuat novel ini menjadi miskin diksi. Sisipan-sisipan istlah khusus, meskipun jumlahnya tidak banyak, memberikan pengaruh kuat terutama dalam pembentukan latar belakang tokoh. Bahkan pilihan istilah tersebut jarang digunakan penulis kebanyakan.
Tartlet
merupakan potongan kecil dari kue tart
dengan hiasan diatasnya. Biasanya banyak disajikan dalam dessert table. Kata ini muncul pada halaman 123 yang menunjukkan
bahwa Sophie seorang pemilik toko kue yang memahami berbagai macam jenis dan kue. kebanyakan penulis mungkin akan menggunakan potongan kue atau memilih jenis kue lain yang lebih umum didengar.
Plot
Ilana
Tan memilih alur campuran untuk menyajikan kisah antara Lucas dan Sophie.
Dimulai dengan bertemunya kembali Lucas dan Sophie setelah berpisah
bertahun-tahun lamanya.
Alur
maju digunakan untuk menceritakan kehidupan dan hubungan antara tokoh.
Sementara alur mundur dipakai saat menjelaskan masa llau yang menjadi salah
satu konflik dasar yang terjadi antara Sophie dan Lucas.
Akhir
dari kisah ini sudah bisa ditebak bahkan saat membaca sinopsis cerita. Namun
cerita dengan banyak klimaks membuat pembaca tidak merasa bosan dan sangat
menikmati halaman demi halaman.
Penokohan
Saya
merasa kesulitan menggambarkan setiap karakter yang diciptakan. Hampir semua
tokoh laki-laki menggunakan nama-nama yang ada dalam sebuah film animasi
anak-anak, Thomas and Friends. Seperti Lucas, Gordon, Spencer bahkan Thomas.
Karena lebih dulu mengenal mereka sebagai tokoh kartun sehingga saya harus
bekerja lebih keras untuk membuat mereka berbeda.
Pemilihan
nama ini terselamatkan karena setting
tempat yang digunakan, yaitu benua amerika. Kehidapan negeri paman Sam itu menjadi
setting utama, yerutama kota New York. Sehingga penggunaan nama-nama tersebut
sangat cocok dengan cerita yang dibuat.
Sophie
dan Lucas sama-sama diciptakan tanpa kehadiran orang tua. Dan sama-sama
memiliki seorang kakaek yang memiliki peran penting dalam hubungan keduanya.
Namun dari sinilah muncul perbedaan yang mengantarkan konflik.
Sophie
menjadi salah satu anggota keluarga orang kaya karena diadopsi. Dibesarkan oleh
keluarga konglomerat membuat sophie menjadi seorang perempuan yang berhati
lembut, tenang dan pekerja keras. Hidup dengan bergelimang harta tak menghapus
empatinya terhadap sesame yang memiliki nasib sepertinya, yatim piatu. Dan itu
dimunculkan dalam kehidupan Sophie yang menjadi pekerja social di sebuah
lembaga.
Lucas,
terlahir dari keluarga kaya. Hidup serba berkecukupan. Pergaulannya pun tidak
jauh dengan mereka yang bernasib sama sehingga membuat Lucas tumbuh menjadi
seorang remaja sombong. Bersama teman-temannya sering membuat keributan dan
mendapat hukuman dari guru. Dibesarkan dalam keluarga yang kental dengan jiwa
bisnis maka Lucas pun tumbuh menjadi seorang pemimpin yang visioner dan
bijaksana. Sehingga dia mampu menciptakan kesuksesannya sendiri.
Kritik dan Saran
Novel
ini sangat menghibur. Ide cerita yang ringan dan dekat dengan kehidupan remaja
hingga awal dewasa sehingga mudah dipahami. After taste dari membaca cerita ini
masuk kedalam warna pink yang cerah, ceria dan bahagia. Bisa dibaca mulai usia
remaja. Walaupun tokohnya seorang dewasa dengan latar belakang kehidupan barat
tapi semua itu tidak dimunculkan.
ilana tan ini novelnya bener-bener banyak ya mbak. keren ih.
BalasHapusIya.yang paling kusuka itu yang autumn in paris. Mewek deh
Hapus