Minggu, 29 September 2019

# Figure # Rebound

Shakilla Andriana

Shakilla memiliki nama kecil Killa. Lahir dan besar di Surabaya 17 Mei 1988. Selama 18 tahun tinggal bersama orang tuanya. Dengan Papanya yang bekerja menjadi salah satu direktur di sebuah perusahaan milik negara sementara ibunya membuka usaha catering rumahan. Memiliki seorang adik laki-laki yang terpaut usia 5 tahun, Keenan Andaraksa.
Killa tumbuh menjadi gadis yang sangat menarik. Perpaduan wajah jawa ayahnya dan minang ibunya, menguatkan aura gadis pribumi yang dimilikinya. Kulit kuning langsat dengan bentuk wajah bulat lonjong seperti telur ayam kampong. Dengan bola mata hitam legam meski sedikit mengantuk.
Untuk ukuran orang Indonesia, Killa termasuk jangkung. Tingginya hampir mencapai angka 165 cm. Postur badannya padat berisi. Sedikit berlebih untuk masuk kedalam stereotype wanita langsing Indonesia. Tapi jika dilihat menggunakan Body Mass Index Killa termasuk normal.

Pinterest

Pendidikan
Sejak sekolah dasar termasuk siswa yang cerdas. Selalu masuk kedalam 10 besar siswa terbaik dikelas. Sering mewakili sekolah dalam mengikuti perlombaan. Pernah menjadi peserta termuda dalam lomba karya ilmiah remaja tingkat sekolah menengah pertama.
Menjadi lulusan terbaik dari salah satu sekolah bergengsi, SMA Negeri 2 Surabaya. Bahkan mendapat kesempatan menjadi mahasiswa ITS pada jurusan Informatika tanpa melalui tes.  Meski jurusan tersebut adalah impiannya sejak kecil tapi Killa menolaknya. Dan memilih mendaftar di salah satu kampus negeri di bogor tanpa memilih jurusan. Alasannya hanya Killa dan Tuhan yang tahu.
Tentu saja mendapat tentangan dari kedua orang tuanya, terutama Papa. Bukan Killa kalau tidak bisa membuat orang tuanya menyetujui kehendaknya. Salah satu kelebihannya adalah merayu dan merajuk, Meski ketika dewasa semuanya sirna tak berbekas. Maka dengan penjelasan panjang dengan analogi-analogi yang hanya dirinya sendiri yang mengerti, papa dan mama pun akhirnya merestui putri pertama mereka pergi merantau.

Hobi
Killa tidak memiliki kesukaan khusus. Meski jenis golongan pemilik IQ diatas rata-rata Killa bukan seseorang yang kesehariannya bercengkerama dengan buku. Dia membaca jika ingin. Bacaannya pun seputar bacaan-bacaan ringan seperti teenlit, chiclit, novel-novel young adult. Seri Harry Potter yang fenomenal tidak pernah diliriknya, meski seluruh filmnya habis ditonton. Novel berat bagi Killa dan hanya sekali ia baca, The Twilight Saga. Itu pun membutuhkan waktu satu bulan untuk menyelesaikan satu buku. Berikan buku-buku Dan Brown atau Agatha Chrysti maka Killa akan dengan cepat tertidur.
Seperti kebayakan orang, Killa juga suka menyukai Film. Apa aja dia tonton. Film lokal sampai Hollywood. Drama Korea bahkan film India. Baginya orang India itu cerdas. Karena hanya dengan menyanyi dan menari maka persoalan serumit apapun akan menemukan jalan keluarnya. Meski yang pertama kali selesai adalah persoalan hati. Masalah hidup lain tentu masih menunggu dan tidak akan selesai dengan gerak tari dan olah vocal.
Hanya saja sebagian film tersebut ditontonnya disinggasana terbaik alias kamar pribadi. Jangan heran koleksi VCD dan DVD miliknya memenuhi salah sutu sudut kamarnya. Semua film yang dibintangi Zac Effron ditontonnya. Meski Killa mengaku kecewa dengan acting Zac saat di film Baywatch. Cowok mesum, julukan yang Killa berikan usai menonton  Filmnya.
The Quenn of Mager, julukan yang Keenan berikan untuk Killa. Meski Keenan lebih sering menyebutnya pemalas. Karena Killa bisa 24 jam hanya berdiam diri dikamar. Tanpa perlu keluar walau untuk memenuhi hasrat perutnya, makan.
Mama akan melakukan demo menggunakan TOA untuk mengeraskan suara, mengajukan protes atas tindakan absurd Killa remaja. Berbeda ketika Killa melakukannya saat dewasa. Ketukan pelan yang dilakukan Mama hanya untuk memastikan anak gadisnya masih hidup. Dan amukan yang biasa Mama lakukan berubah menjadi tatapan sedih dan prihatin. Saat seperti itu mama akan duduk dimeja makan sambil menyiangi sayur toge. Ditemani papa yang duduk sambil membaca buku. didalam hati merapalkan banyak doa untuk kebaikan putrinya.

Pekerjaan
Menjadi seorang sarjana adalah perjuangan berat dan berliku. Dengan kecerdasan yang tidak diragukan lagi Killa lulus dengan nilai pas-pasan. Mencengangkan banyak orang. meski kedua orang tuanya tidak merasa demikian. Mereka sangat bersyukur putrinya bisa lulus kuliah. Tidak perlu berprestasi atau mendapat jaminan pekerjaan dari perusahaan terbaik, bisa menyelesaikan pendidikan dengan tuntas bagi Papa dan Mama itu sudah cukup.
Tidak masalah menjadi orang tua yang menenggelamkan harapan atas anak. Tidak mengapa putrinya hanya menjadi orang biasa. Asal Killa bisa kembali menjadi Killa yang dulu, yang akan menghabiskan sebagian waktu senggangnya dikamar, yang bisa papa dengar rajukannya setiap saat.
Namun Killa yang dulu tidak akan kembali. Killa adalah Killa yang saat ini. Seorang manager restoran yang memutuskanuntuk merantau,  tinggal terpisah dari orang tua.
Meski mama menolak keras dan memaksa Killa untuk pulang, Papa hanya meminta Mama untuk ikhlas dan membiarkan. Selama Killa masih menjawab telepon, Papa yakin anak gadisnya baik-baik saja. Meski hati kecilnya mengatakan tidak. Tapi apalagi yang bisa orang tua lakukan selain mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Dimata kru dan rekan kerja, Killa adalah seorang introvert garis keras. Dia tidak akan bicara bila tidak ditanya. Ekspresi yang pernah orang lihat hanya wajah datar atau memberenggut dengan kerutan dikening dan helaan nafas dalam yang lebih sering terdengar. Namun hasil kerjanya selalu mendekati sempurna. Hanya satu kekurangan Killa dimata mereka, menjadi orang pertama yang mengetahui kesalahan. Killa pernah tersenyum tentu saja meski hanya senyum simpul yang hampir tidak perlu menggerakkan otot bibir. Dan hanya orang istimewa yang mendapatkan senyumya seperti customer, Store Manager dan Satya.

PS :
Semua narasi diatas adalah fiktif. Apabila ditemukan kesamaan fisik dan sifat bahkan tempat hanya kebetulan semata. Dibuat untuk karakter dalam kisah berjudul Rebound. Gambar hanya pemanis, tidak untuk membatasi imaginasi. 


24 komentar:

  1. Membaca ini jadi penasaran seperti apa Killa di Rebound nanti..Pasti ketje abisss!
    Keren mbak Yenny, maju terus, lanjutkeun!Semoga lancar jaya Rebound nya!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. suwun mbak hehehe boleh mampir ke lapaknya Killa, sudah setengah jalan

      Hapus
  2. Keren Mbak. Penggambaran tokoh yang sangat detil. Jadi penasaran sama cerita lengkapnya. Sukses ya Mbak dengan Rebound nya.

    BalasHapus
  3. Jadi penasaran nih sama kelanjutannya. Keren banget mbak... ditunggu kisah Reboundnya👍

    BalasHapus
  4. Pengenalan karakter luar dalamnya mantul, Mbak. Penasaran juga nih bagaimana Killa dalam ceritanya sendiri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini sebenarnya karena mentok sama kisahnya. akhirnya bikin biografi ala ala gitu

      Hapus
  5. Walah, pas bagian bawah baru sadar kalau ini tuh karakter novel, kikiki. Kecelek saiyah. Tapi detil banget, mbak, bagus nih buat menghidupkan karakternya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener. saya juga khawatir pada kecelek, makanya diselipin dibagian bawah. sekalian ngeprank hehehe

      Hapus
  6. Selagi di rumah dulu selalu menghabiskan waktu di kamar dengan nonton. Baca jika ingin baca dengan bahan bacaan yang ringan.

    Introvert, merantau, jarang pulang ke rumah meski tetap mengangkat telpon dari kedua orang tuanya. Seorang papa yang mengerti bahwa anak gadisnya baik-baik saja asal masih mau menerima telpon. Seorang ibu yang selalu khawatir dan selalu menyuruh pulang.

    Itu semua yuni banget.

    Bedanya yuni bukan manager restoran, yuni nggak punya satya dan nilai yuni cukup bagus di kampus.

    Terakhir, yuni cuma mau bilang kalau yuni suka penggambaran tokohnya. Detail sekali. Sepertinya bisa yuni tiru deh untuk project yuni kedepannya. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah kaan bener ada kesamaan sama figure nyata. hapunten lho mbak, pinjem sebagian karakternya. meski nggak sengaja

      Hapus
  7. Karakternya bikin saya penasaran dengan sosok Satya nih yang dapet senyum darii seorang introvert garis keras, kutunggu kisah rebound nyaa ahh

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah dibikin juga Satyanya. semoga nggak kesengsem

      Hapus
  8. Karakter Killa bikin penasaran ya..kebayang kalau jadi orang tuanya. Kayaknya bingung, deh hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya teh. aseli banyak galaunya punya anak model Killa

      Hapus
  9. Keren ini ada intro dulu untuk sosok dalam sebuah novel. Berarti akan ada tokoh lainnya kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada bunda. biar Killa ada temennya. namanya Satya hehehe

      Hapus
  10. Aih, keren. Kirain tadi beneran :)
    Kuat sekali nih karakter Killa. Bakalan menarik pastinya kisahnya nanti. Ditunggu lanjutannya ya, Mbak:)

    BalasHapus
  11. Wah, kebayang sosok kokoh, pintar tapi sedikit kurang gaul. Tapi karena dalamnya baik, karena menggenggam nilai2 yang ditanamkan orang tuanya, Kila akan sukses. Bekerja dengan jujur, anti korupsi dan punya banyak strategi bisnis ... eh, bener nggak sih? hehe

    BalasHapus
  12. Waduh, jadi penasaran nih seperti apa ya kisah Killa nanti, saya jadi berimajinasi dengan sosok cerdas Killa nih. Pengantar yang apik untuk bikin pembaca penasaran nih mbak

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates