Apa yang paling menakutkan bagi wanita sudah
berusia tiga puluh tahun? Mendapatkan pertanyaan kapan menikah.
Pada
titik saat kepercayaan diri terjun bebas ke dasar jurang berganti dengan rendah
diri yang kadarnya menjulang setinggi gunung Himalaya, membuat kaum hawa
berkubang dalam keputusasaan.
Berlenggak
lenggok dengan tebaran wangi bunga sehingga kumbang bergerak mendekat. Tak perlu
berpikir panjang apakah itu lebah madu atau tawon penyengat, selama jantan
cukup langsung terkam. Menghalalkan segala cara agar terhindar dari menjawab
pertanyaan keramat.
Varsha,
mewakili sedikit wanita yang legowo dalam menyikapi kesendirian di usianya yang
semakin dewasa. Tak selalu mengabaikan tapi juga tidak memasukkan dalam hati tentang
pernyataan orang bahwa kesuksesan karirnya harus menumbalkan sisi kehidupannya,
jodoh.
Pun
bukan seseorang yang membenci pertemuan keluarga karena bosan dengan cercaan
kerabat karena kesendiriannya. Cukup melebarkan senyum dan menulikan telinga
maka semua akan berjalan baik-baik saja.
Bukan
pula menjadi seorang yang munafik. Bersikap kuat didepan orang kemudian
menangis meraung-raung dalam dekapan bantal diiringi lagu sendu yang membuatnya
semakin terpuruk menerima kekalahan dalam bursa jodoh.
Tidak
pula termasuk golongan wanita penuh trauma. Yang hanya bisa menyalahkan semesta
apalagi Tuhan atas konspirasinya sehingga membuatnya jauh dengan keberanian
berkomitmen.
Varsha
bukanlah wanita yang demikian. Dia tidak merasa dikejar waktu untuk menikah. Tidak
merasa rendah diri karena belum memiliki pasangan. Pun bukan seorang yang
ambisius dengan karir.
Gue nggak
mengecilkan kekuasaan Tuhan, gue cuma … berusaha untuk ikhlas, Hel. Gue nggak
mau menuntut jodoh ini-itu. Jika Tuhan memberi gue kesempatan untuk bertemu
jodoh di dunia, gue minta tolong kepada-Nya untuk didekatkan. Tapi, jika Tuhan
ingin mempertemukan jodoh gue di akhirat, gue ikhlas. (Halaman 65)
Dia hanya
menggunakan setiap kesempatan yang dimiliki dalam hidup secara optimal. Membuat
pencapaian dalam hidup juga karir yang belum tentu datang kembali. Memberikan seluruh
cinta pasangan dan menjadikannya sebagai pusat kehidupan memang masih dalam
rencana Tuhan. Namun semua itu hanya sebagian kecil dari cinta. Ada banyak sekali bagian cinta yang bisa
Varsha rasakan. Mencintai keponakannya seperti anaknya sendiri meski dia tidak
pernah tahu rasanya menjadi ibu. Mencintai keluarganya, adiknya juga ibunya,
panutan dalam hidupnya. Ayahnya? Sudah termasuk kedalam mencintai keluarga,
bukan?
Crowdstroia menuliskan kisah Varsha dengan
sederhana. Meski tidak cukup rumit untuk menampilkan kompleksnya persoalan yang
dihadapi wanita dewasa. Pemilihan kata yang dekat dengan kehidupan pembaca
cukup mudah untuk menghidupkan sosok Varsha dalam imaginasi.
Hanya
saja kesederhanaan ini gagal digunakan saat membangun emosi pada fase Varsha
kehilangan ibunya. Sosok perempuan yang membuatnya tetap tegar dan tumbuh
menjadi wanita kuat.
Meski,
ya, saya tetap larut dan meneteskan air mata membaca narasi duka dan
kehilangan. Poin ini bisa diabaikan karena tingkat kepekaan seseorang berbeda.
Nona
Teh dan Tuan Kopi menjadi judul dari buku ini. bahkan sampul buku pun
menggunakan daun teh dan biji kopi menyerupai lambang yin dan yang. Hal ini pula
yang memberi magnet kuat bagi saya untuk membelinya. Hanya saja jangan berharap
akan mendapatkan banyak informasi mengenai dua jenis minuman tadi. Kedua
minuman tersebut hanya menjadi minuman kesukaan tokoh utama. Informasi khusus
tentang minuman tersebut terlalu sedikit diberikan sehingga pembaca tidak
pernah menyangka bahwa ada keterkaitannya dalam cerita.
Bagi
penyuka genre misteri, dibagian akhir buku ini akan menemukannya. Meski untuk
saya sedikit dipaksakan. Meski demikian saya pun dibuat gemas dengan mengikuti
setiap langkah yang dituliskan hanya untuk membuktikan kebenarannya.
Untuk mereka yang mengalami jalan hidup serupa
dengan Varsha, membaca buku ini menjadi keharusan. Melihat dari sudut pandang
Varsha akan membuat pemahaman baru bahwa menikah bukan hanya persoalan waktu dan
usia tapi keikhlasan menerima takdir Tuhan.
Yang
paling akhir adalah after taste usai
membaca novel ini adalah kuning. Karena hanya nona teh yang banyak dibicarakan
sementara Tuan Kopi hanya muncul sekejap sehingga meninggalkan penasaran untuk
segera membaca sekuelnya.
Bocoran kisah Varsha irit banget Mbak. Jadi penasaran ini kisah misteri atau kisah asmara antara Mbak yang suka teh dan Mas yang suka kopi. Lho...malah ada sekuelnya...
BalasHapusTambah penasaran...
Baca yukkk... Bukan kisah yang menye-menye kok, kelihatan dewasanya. Pola pikirnya Maksudnya hehehe
HapusEnding ulasan ini menyebutkan sekuel..
BalasHapusHmm,apakah ini jenis novel berseri?
Jadi penasaran sama ceritanya
Info bukunya pun tak ada..
Ulasannya pun bikin penasaran juga
Bukan Berseri yg panjang kok. Ini kayanya terlalu panjang untuk Jadi 1 buku makanya dipecah. Info buku aku masukin Di gambar, kayanya kurang jelas ya makanya nggak kebaca
HapusPenasaran juga kisah lengkapnya bagaimana ini
BalasHapusHayuuukkkk Baca. Seru lhooo
HapusAku suka judul bukunya, Nona Teh dan Tuan Kopi. Ya...ya sepakat sih bakal lebih seru seandainya bahasan Teh dan kopi dibahas secara filosofis di buku ini
BalasHapusBetul, aku pun sempet ngira gitu pas lihat sampulnya. Tapi yang sedikit nggak mengurangi cerita kok
HapusHallo Mba Yenny nama kita sama ya. Sama-sama dalam pengucapannya hanya beda ejaannya aja hihihi. Salam kenal ya 😍. Tulisan Mba Yenny bagus, udah lama kah nulisnya? Tulisannya enak dibaca soalnya 👍😊
BalasHapusIya nih. nama sejuta umat hehehe. salam kenal juga mbak yeni. udah lama banget, dari sd nulis diary hehehe belum lama sih. baru beneran fokus awal tahun ini. saya kadang main ke blog mbak juga. kaya lagi berkaca
HapusSudah lama tahu ttg novel ini, karena judulnya asyik, jadi aku tertarik. Tetapi, aku memang baru tahu sinopsisnya setelah baca review Mbak Yenny. Overall, recommended nggak buat dibeli?
BalasHapustergantung selera sih mbak. karena saya doyan novel romance, segala macam juga dibaca. cuma kalau mau beli ini langsung sama yang arkais biar nggak nanggung pas baca. nah yang arkais ini lebih emosional, sisi keibuan kita itu dilibatkan banget. apalagi kalau suka yang tema-tema mental illness gitu
BalasHapusRomance atau misteri mb? Ulasan yang keren tanpa spoiler cerita nih mbak. Aku kepo karena di awal ulasan berbicara soal kapan menikah. Itu pertanyaan basi banget kalau ditanyakan untuk para jomblo. Hehehe
BalasHapusBikin penasaran dengan kisahnya...
BalasHapus