Jumat, 06 September 2019

# Fiksi # ice coffe

Rebound : Yang Dirindukan


Ice coffe sama medium fries.” Satya menyebutkan pesanannya dan menunggu total tagihan yang harus dibayar.
Hampir 15 hari Satya tidak mengunjungi tempat-tempat seperti ini. Semua aktivitasnya hanya berpindah dari satu bandara ke bandara lain. Paling jogging di luar ruangan ketika transit di kota kecil. Selebihnya hanya berolahraga didalam fitness room yang ada di hotel yang tidak disukainya. Ada banyak jadwal penerbangan yang harus dia lakukan. Terutama menggantikan teman-temannya yang sebelumnya juga menggantikan tugas Satya saat Diar melangsungkan lamaran.
Tempat ini menjadi sangat dirindukannya. Meskipun tidak ada yang berubah. Sama sekali. Seperti seorang laki-laki yang selalu berpakaian hitam yang selalu berdiri di dekat pintu masuk. Belakangan Satya ketahui bernama Rudiyan salah satu petugas keamaan. Itu pun Ia dengar dari Killa saat masih sering bertemu untuk berbincang.
Pengunjung cukup ramai meskipun tidak semua kursi penuh. Tirai-tirai besar mulai diturunkan hingga separuh dinding kaca tertutup untuk menghalau sinar matahari. Karyawan-karyawan sudah sibuk di pos masing-masing.
Sepertinya ada karyawan baru yang sedang menjalani masa training. Mengenakan setalan hitam putih dengan name tag bertuliskan Trainee. Semua berjumlah empat orang, salah satunya perempuan. Dua orang bertugas dibagian dapur, sedang memasukkan pesanan kedalam paper bag. Satu orang sedang membersihkan lantai lobby. Dan satu-satunya perempuan berada dibelakang meja counter, menyiapkan pesanannya.



“Silahkan.” Karyawan baru itu menyodorkan nampan berisi pesanan Satya.
“Mbak, hari ini manager in charge-nya siapa ya?”
Satya tidak bisa menahan lebih lama lagi. rasa ingin tahu yang ditahannya sudah menggelagak meminta dipenuhi. Sementara perngamatannya tidak memberikan hasil apa-apa.
“Ohh hari ini yang bertugas Bapak Aldi.”
Tentu saja, Satya sejak awal sudah mengetahuinya dari name slot yang tertera di dinding. Dia hanya berharap bahwa manager yang bertugas lupa belum menggantinya. Dan hari ini Satya harus kecewa.
“Cari mbak Killa ya mas?” Seseorang yang berdiri tak jauh itu menyahut. Dia yang tadi melayaninya pertama kali. Yang Satya kira salah satu perempuan yang terpesona dengan penampilannya karena terlalu banyak tersenyum. Rupanya dia masih mengingat  kebiasaannya berbulan-bulan lalu. bahwa kedatangannya tidak hanya untuk membeli minuman dan makanan ringan melainkan untuk menemui seseorang.
Si Mbak karyawan dengan name tag Mila itu pun tersenyum kembali. Seolah paham maksud Satya. “Mbak Killa masih meeting. Sudah dari tadi, mungkin sebentar lagi selesai. Ditunggu saja.”
Satya pun membalas senyumannya. “Makasih ya mbak.”
Satya mungkin harus mengucapkan banyak sekali terimakasih. Seandainya tidak bertemu Mila, mungkin Satya akan pulang. Dan menunggu Killa di kursi yang berada di sudut ruangan hanya menjadi rencananya saja.
Tempat itu seperti menjadi tempat favoritnya. Mungkin karena berada di sudut sehingga memiliki sudut pandang yang luas. Wajar kalau Satya menyukainya karena bisa melakukan pengamatan dengan leluasa apalagi saat Killa sedang bekerja. Tentu itu terjadi saat Killa belum menolaknya.
Namun takdir masih berpihak padanya. Sebuah pesan masuk tepat sebelum dia bertugas 10 hari yang lalu. Dan memaksanya untuk datang.

Shakilla Ardiani : Malam Satya. Ini Killa. Maaf malam-malam ganggu. Kalau ada waktu, boleh kita bicara sebentar? Aku tunggu.

Satya memang masih menyimpan nomer Killa.  
Butuh waktu lama bagi Satya untuk mencerna kalimat tersebut. Antara tidak percaya atau senang. Maka dia pun memilih mematikan handphonenya.
Mungkin Diar benar. Bahwa dia harus melepaskan. Kepalanya terlalu banyak berpikir tentang Killa hingga membuatnya membayangkan sesuatu yang tidak mungkin. Bahkan sudah bergeser menjadi sebuah obsesi.
Maka Satya pun membiarkan pesan tersebut dan membukanya kembali keesokan harinya. Perlu ratusan kali untuk membuat Satya percaya bahwa pesan itu nyata. dan membawanya kembali mengunjungi tempat Killa bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates