Minggu, 20 Oktober 2019

# Buku

Membaca Kenangan Bersama Clair

Buku yang akan kita bicarakan kali ini menjelaskan satu hal bahwa, saya tidak tahu apa-apa tentang dunia literasi.
Sebenarnya ini kali kedua saya merasa hal serupa. Yang sebelumnya terjadi ketika mengikuti bedah buku dari salah satu penulis yaitu Kirana Kejora dan yang kedua setelah membaca novel Clair.
Jika ada yang bertanya siapa penulis terkenal Indonesia? Asma Nadia, Tere Liye, Habiburrahman El Shirazy, Seno Gumira Ajidarma, Dee Lestari, Tasaro GK. Jawaban ini saya dapat dari komunitas membaca yang saya ikuti. Kecuali saya, karena saya memilih abstain jika mendapat pertanyaan demikian.
Saya menyukai sebuah karya. Alasan saya menyukai karya tersebut, ya, karena karya itu sendiri. Tidak pernah terpaku pada pembuat karya. Termasuk buku. Maka dari itu bacaan saya bisa lompat dari satu genre ke genre lain. musik dan film pun demikian.
Clair mengantarkan saya pada salah seorang penulis hebat di Indonesia, Ary Nilandari.
Waktu itu sedang mengikuti banyak give away. Percayalah tak satu pun give away itu saya menangi. Akun Instagram Penerbit Republika salah satunya. Salah satu ungguhannya, selain give away, menampilkan sebuah promo pre-order (saya penggila promo sejujurnya hehehe). Potongan harga, tanda tangan penulis dan kesempatan mengikuti kelas menulis secara cuma-cuma, menarik bukan? Sekali lagi, saya tidak mendapat bagian yang cuma-cuma
Selain itu, potongan cerita yang penuh muatan iklan benar-benar menjatuhkan pertahanan saya. Ditambah desain sampulnya yang super keren. Warna hitam yang mendominasi memberi kesan bahwa cerita ini begitu gelap dan kelam. Dan ilustrasi karakter berwarna emas memberi kesan elegan.
Benar-benar sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan hehehe
Menggunakan sudut pandang orang pertama, Clair, menceritakan kisah seorang remaja yang memiliki clairtangent. 

Blurb

Clair
The Death that Brings Us Closer

Seorang gadis clairtangent
Sesosok kenangan yang dihidupkan
Seornag pemuda yang luput dari kematian
Dan sebuah janji untuk saling menjaga

Rhea Rafanda, siswi kelas 12, memiliki kemampuan clairtangency. Ia dapat membaca melalui sebuah sentuhan. Dengan bakatnya, Ia membantu polisi memecahkan kasus-kasus buntu dan diberi nama kode, Clair. Tapi, kenangan tentang kekerasan dan kematian dapat menyakiti fisik bahkan memblokir memori Rhea. Itu sebabnya, Rhea dijauhkan dari kasus-kasus traumatis.
Saat kasus kematian Aidan Nararaya mengemuka, Rhea melanggar larangan dan melibatkan diri. Tidak mungkin kakak kelas yang ia kagumi dan menjadi sosok cinta pertamanya itu bunuh diri. Rhea pun menghidupkan sosok kenangan Aidan untuk menemukan petunjuk. Bagaimana kalau ternyata Aidan meninggalkan pesan-pesan tak terduga untuknya? Bagaimana kalau memorinya sendiri yang terpendam malah tergali?

Seolah belum cukup rumit, muncul laki-laki misterius membayangi Rhea dan sahabat-sahabat Aidan. Demi mengungkap kebenaran dan melindungi orang-orang terkasih. Rhea harus mengerakan clairtangency melebihi batas.

Membaca Rhea Rafanda
Remaja yang tersisih dari pergaulan karena berbeda. Siapa bilang sekolah bergengsi aman dari tindak kekerasan? Justru sekolah seperti ini mengedepankan kasta baik dari segi ekonomi, intelegensi dan bakat.
Terlalu banyak kata tahu. Tapi aku mengerti. “Ya. Mereka menyebutku freak, weirdo,, gypsy, witch, black aura, pembawa sial, menulardan entah apa lagi. Biar begitu, Kei butuh aku.”
Suaraku lebih lunak . Bahkan kutambahkan tawa kecil sambil mengacungkan dua tangan. Apa anehnya sarung tangan? (Halaman 18)
Rhea terlahir dengan kemampuan clairtangency dala dirinya. Yang mendatangkan hal baik sekaligus hal buruk secara bersamaan.
Tidak ada seorang pun yang ingin dilahirkan berbeda, termasuk Rhea. Tumbuh dengan kehilangan memori asal usulnya sehingga dia harus berada dibawah asuhan orang tua angkat.
Namanya Elgar. Rhea memanggilnya Bang El.  Usia 29 tahun, PhD bidang kehutanan, peneliti dan petualang, single parent, satu anak perempuan, tetapi belum menemukan perempuan yang mau menjadi Jane untuk menemani Tarzan.
Saat ini Rhea kelas X11 di Dharmawangsa Internasional High School (DIHS). Sekolah yang membukakan pintu untuk cinta pertamanya, Aidan Narayana. Sayangnya, kematian justru menjemput Aidan lebih dulu sebelum perasaan Rhea terungkap.
Dugaan bunuh diri menghiasi pemberitaan kematian Aidan. Hal itu sangat mengusik orang-orang terdekat termasuk Rhea dan sahabat Aidan, Kei dan River. Mereka tidak memercayai bahwa Aidan adalah korban dari penyalahgunaan narkoba.
Menggunakan bakatnya tersebut, Rhea melakukan banyak pencarian demi mengungkap kasus kematian Aidan. Hingga dalam proses pencarian itu Rhea menghidupkan sosok Aidan dalam sebuah kenangan. Yang membuatnya berinteraksi hingga kedekatan yang tak terdefinisi menjadi jelas.

Membaca Romansa Clair
Bisa ditebak bahwa bumbu percintaan yang diberikan adalah antara Rhea dan Aidan. Secret Admirer cukup menjelaskan hubungan Aidan dan Rhea.
Rhea diam-diam menyukai Aidan, siswa populer terutama dikalangan cewek dan kapten tim basket sekolah. Menyukai Aidan secara terang-terangan adalah aksi bunuh di tempat umum. Karena hanya akan memicu gerakan penolakan dari para penggemar Aidan. Ditambah dengan bakat yang dimiliki Rhea sehingga membuatnya dianggap aneh oleh seluruh penghuni sekolah.
Sebuah projek membuat esai yang didapatkan Rhea dari guru creative writing menyumbangkan kenangan bersama Aidan. Museum menjadi salah satu area terlarang bagi Rhea untuk tidak terpapar emosi dalam kenangan. Sehingga tempat lain yang bisa dia tuju untuk menyelesaikan tugasnya adalah perpustakaan.
Takdir berkehendak, Rhea bertemu dengan Aidan di salah satu lorong perpustakaan. Ketika Rhea sedang mengamati sebuah buku Bandung Zaman Dulu (Halaman 42).
Mengamati dari jauh, begitu yang biasa Rhea lakukan untuk bisa bertemu Aidan. Melalui jendela di ruang control AC yang berada dilantai 2, Rhea mengamati Aidan yang ada di lapangan basket. Saat itu Aidan sedang kalah taruhan sehingga harus menerima tradisi potong tali sepatu (TPTS). Sebuah kebiasaan yang hanya dilakukan anak basket DIHS. Kemudia Rhea memungut potongan tali sepatu Aidan yang sudah dibuang dan menyimpannya.
Sebuah kisah cinta yang sangat polos yang banyak sekali terjadi didunia nyata remaja. Dan hal ini memberikan sedikit rona terang dari keseluruhan cerita yang gelap.
Namun akhir kisah cinta Rhea dan Aidan juga menambahkan derajat kepiluan atas kasih tak sampai yang berujung kematian. Mengacak-acak emosi pembaca ketika Rhea menyadari bahwa seseorang yang berbicara dengannya selama ini hanyalah sosok kenangan Aidan.

Kutelan ludah susah payah. Memandang lekat Aidan yang meringkuk. Tanganku terulur lagi, menyentuh pipinya. “Maafkan aku, Aidan. Sebaiknya kamu istirahat saja dulu. Aku perlu berpikir lagi.”
Aidan mengangguk dan memejamkan mata (halaman 219).


Otak Dibalik Clairtangency 
Bunda Ary, demikian beliau disapa pembacanya. Berkarir lebih dari 10 tahun didunia literasi. Penerjemah dan editor mengawali karirnya sebelum memutuskan menjadi  penulis full-time.
Lebih dari 50 judul buku untuk anak, remaja dan dewasa yang sudah ditulis. Puluhan karyanya itu membuahkan hasil dengan mendapatkan penghargaan nasional, seperti Islamic book fair award untuk penerjemahan terbaik dan Rohto-Mentholatum Golden Award untuk penulisan cerpen remaja. Penghagaan internasionalpun beliau dapatkan dari Scolastic Picture Book Award dan Samsung kids Time Author Award.

Clair menjadi salah satu buku lokal yang membuat saya bertepuk tangan. Narasi yang dibuat menyerupai buku-buku luar yang fokus pada detail baik yang terbaca dengan mata maupun tidak. Sehingga tidak mengherankan jika setiap bab sangat sulit untuk tidak langsung membaca bab selanjutnya.


Visualisasi karakter yang dibuat nyata dalam bentuk animasi menambah kuat karakter. Meski hanya ditampilkan sebagai pemanis namun hal itu benar-benar sangat menyenangkan pembaca. Karena remaja-remaja keren tersebut seperti nyata.
White menjadi akhir dari buku 366 halaman ini. Karena ada ketulusan dan kesucian yang telah disampaikan.

1 January,
You’ve come along to change my life

(Aidan Narayana)

10 komentar:

  1. Merinding baca reviewnya..keren!
    Tos kita,aku jenis pembaca kutu loncat, baca karya, bukan siapa di baliknya.
    Dan novel seperti Clair ini salah satunya.

    BalasHapus
  2. Sepertinya menarik. Aku biasanya baca cerita yg ringan2 aja sih. Krn udah cape jd males mikir. Tp jd pgn nyoba baca2 yg genre begini.

    BalasHapus
  3. Blurb-nya bikin penasaran, soalnya aku termasuk jarang baca novel nih. Makasih lho reviewnya...

    BalasHapus
  4. Duh, yuni kok merasa teracuni lagi membaca review buku ini. Padahal ada dua buku yang sedang dalam perjalanan. Dua buku itu juga yuni belinya karena penasaran dengan review yang diberikan teman-teman blogger.

    Jadi galau. Pingin punya Rhea dalam genggaman juga.

    BalasHapus
  5. Jadi tertarik beli setelah baca review ini. Saya juga tipe pembaca yg tidak fanatik pada penulis tertentu yg populer.
    Karya itu dikatakan indah jika memang menarik hati dan perasaan. Siapapun penulisnya.
    Visualisasi gambarnya juga menarik ya
    A must have book, nih

    BalasHapus
  6. Saya pun tipa yang bisa baca buku genre apa aja, tergantung mood dan blurb #eh hahaha
    Btw, saya jadi penasaran pengen baca bukunya jugaaa... seru ya

    BalasHapus
  7. Wah, jadi penasaran akhir kisah dari Clair, apakah bisa jadi clear atau tidak?

    BalasHapus
  8. Kalau saya sih punya penulis idola, yang dari masa ke masa bertambah seiring bertambahnya pengalaman hidup. Dulu kurang suka Tasaro GK, sekarang suka banget dg gaya menulis beliau.
    Namun saya juga tidak anti membaca karya lain di luar penulis idola saya. Wah, novel berbau dunia psikologi spt Clair ini cukup bikin saya penasaran. Ya, cerita ttg orang-orang "tak biasa" adalah salah satu yg saya suka. Ada kisah menarik di balik si dia yg dianggap berbeda itu.
    Nice review, Mbak :)

    BalasHapus
  9. Judulnya unik, ceritanya menarik, dan penasaran apa itu clairtangency? Ulasan yang memukau, serius saya pingin membaca walau sudah bukan remaja, hehe.

    BalasHapus
  10. Ini ceritanya seru deh, kayaknya. Jadi penasaran abis baca review ini.

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates