Minggu, 06 Oktober 2019

# 13 Reason Why # Buku

LET’S TALK ABOUT REASON

Mengapa membaca 13 Reason Why?
First Reason
Sederhana, karena termakan iklan hehehe.
Sedang berproses menjadi bookstagram, bohong hehehe. Saya hanya memfasilitasi minat baca saja. Menjaga, minimal, konstan membaca. Satu bulan satu buku. Bukan hal yang sulit dilakukan rupanya. Bahkan cenderung mudah, saat ini.
Membuka Instagram artinya meracuni diri sendiri. Akun-akun bookstagram itu seperti memberikan sugesti bahwa buku-buku yang mereka unggah terlalu menarik jika hanya dilihat. Maka caption pun saya baca. Terus beralih pada akun yang di mention. Berakhirlah pada akun penerbit. Dan kebetulan yang disengaja, penerbit itu memajang sebuah banner pre order buku, dengan bonus tentu saja. Sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, bagi saya pemburu gratisan.

Karena tidak ingin membeli barang dalam karung, proses pencarian terus berjalan. Mencari review dan komentar yang sudah baca maupun yang ingin baca. Ditambah materi promosi yang benar-benar membuat saya langsung terpikat. Tidak perlu berlama-lama akhirnya buka aplikasi lain, Whatsapp, langsung buka kolom percakapan dengan suami. Minta beliin, tentu saja. Karena budget beli buku saya sudah habis, jadilah menadahkan tangan ke suami, sebagai satu-satunya jalan keluar agar 13 RW ini sampai ditangan hehehe.




Second Reason
Menantang diri sendiri
Sok banget, ya? tapi bener. Emang sok banget.
Bisa dibilang ini novel psikologi pertama saya. Sebenarya dulu pernah punya, tapi sudah berpindah tangan sebelum saya baca. Karena iklan tadi benar-benar melekat dikepala makanya novel ini terpaksa harus selesai dibaca.
Bukan hal mudah, akhirnya kembali memutuskan untuk keluar dari zona nyaman. Terakhir kali mencoba, berakhir dengan tumpukan buku yang tidak terbaca. Makanya, sejak dua bulan lalu saya memutuskan realistis, membaca yang disuka. Soal ilmu yang dibutuhkan hanya dibaca saat perlu saja alias sebagai selingan.
Beberapa waktu terakhir memang sedang tertarik dengan segala sesuatu yang membahas tentang kejiwaan. Beberapa kali nonton film tentang penderita skizofrenia, berdiskusi tentang gangguan kejiwaan dengan berbagai macam sudut bahkan dari sudut agama, juga membaca artikel terkait. Hanya buku fiksi yang belum. Dan bertemu buku ini seperti pencerahan lain.
Mengangkat sebuah fenomena suicide dikalangan remaja di sebuah negara maju. Sebuah magnet besar yang membuat saya enggan berpaling dari buku ini. meski memerlukan waktu hampir 20 hari untuk menyelesaikan sampai akhir.

Apa yang Spesial dari 13 Reason Why?

.
Peta Yang Dibagikan Hannah
Third Reason
Meresensi buku menjadi kewajiban kedua setelah membaca buku. Dalam beberapa hal, saya termasuk mudah bosan. Begitu juga dengan membuat resensi. Sehingga saya membuat banyak cara untuk mengupas sebuah buku yang berbeda seperti yang kebanyakan orang lakukan. Pernah juga melalui tokoh utamanya. Seperti buku Nona The dan Tuan Kopi.
13 RW ini pun bernasib sama. Karena saya merasa akan sangat biasa jika membuat resensi buku ini seperti biasanya. Kemudian saya memanfaatkan salah satu halaman yang berisi tetang bahan diskusi buku 13 RW.
Novel ini diceritakan melalui dua sudut pandang tokoh yaitu Clay Jensen dan Hannah Baker
Clay menjadi salah satu penerima paket kaset yang berisi tentang alasan Hannah Baker bunuh diri. Dalam paket tersebut terdapat 7 kaset yang menyimpan 13 alasan Hannah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Juga dari sudut pandang Hannah yang bercerita melalui kaset yang rekamannya sedang didengarkan oleh Clay.
Pembaca dihadapkan dengan dua emosi dari dua orang remaja. Emosi Clay danemosi Hannah. Hebatnya adalah saat membaca kita tidak dibuat bingung dengan emosi siapa yang sedang diungkap. Keduanya digambarkan dengan baik dan berbeda juga konstan hingga akhir. Hanya saja untuk saya sendiri lebih mudah mendalami perasaan Hannah dibanding Clay.

Berikut ulasan berdasarkan materi yang sudah disiapkan.

Sumber : IG Penerbit Spring

Adakah yang bisa menyelamatkan Hannah?
Jawaban saya tidak.
Hannah menghadapi situasi yang sangat rumit. Pindah ke kota baru memberinya harapan baru. Harapan akan perubahan yang lebih baik. Namun sepanjang dia berusaha menjalani hidup di lingkungan baru, Hannah hanya mendapatkan keping-keping harapannya hancur sedikit demi sedikit hingga hilang tak bersisa.
Jelas sekali bahwa Hannah menunjukkan tanda-tanda permasalahan dalam dirinya. Tanda tentang jiwa seseorang yang sedang terganggu. Hanya saja orang-orang disekitarnya tidak memedulikannya. Tidak memedulikan terdengar sangat kasar mungkin tidak peka lebih tepat. Karena mereka yang mengalami permasalahan dalam dirinya itu gampang-gampang sulit untuk dilihat. Sangat mudah bagi orang terdekat, karena perubahan pasti sangat jelas. Untuk orang lain, mungkin, kesulitannya adalah pada bagian mengungkapkan.
Ada yang bilang, orang-orang seperti Hannah tidak boleh ditinggalkan. Benar. Tapi bagaimana jika sejak awal mereka merasa sendiri.
Begitulah yang Hannah rasakan.

Sumber : IG Penerbit Spring

Siapakah yang bisa menyelamatkan Hannah?

Berdasarkan buku ada dua orang yang mampu menyelamatkan Hannah, seharusnya. Sayangnya kedua orang yang memiliki kesempatan tersebut berakhir dengan masukknya nama mereka dalam daftar penerima kaset.
Yang pertama adalah Clay Jensen. Orang yang menyadari perubahan Hannah.
Sebenarnya Clay memiliki peluang paling besar bisa menghentikan niat Hannah. Clay menyimpan ketertarikan tersendiri pada Hannah sehingga selalu ada waktu khusus bagi Clay untuk memerhatikan Hannah. Saat berpapasan di koridor, di dalam kelas yang mereka ikuti bersama, di tempat kerja bahkan pada pesta disuatu malam. Sehingga Clay tahu bahwa ada yang berubah dari diri Hannah.
Clay memiliki banyak kesempatan untuk sekedar mengobrol dengan Hannah. Membuat Hannah merasa nyaman dengannya sehingga Hannah akan meresa bahwa ada sedikit hal indah dalam hidupnya. Bahwa ada sedikit ruang untuk tidak merasa ketakutan.
Hanya saja, Clay mudah menyerah. Ketika Hannah mulai merasa nyaman dengannya. Ketika akhirnya Clay memiliki kesempatan untuk menunukkan perasaannya. Hannah ustru mendorongnya menjauh diwaktu bersamaan.
Apa yang perempuan inginkan itu kebalikan dari yang mereka tunjukkan.
Benar.
Seharusnya Clay tetap tinggal ketika Hannah memintanya pergi. Seharusnya Clay tetap berada di samping Hannah meski Hanna menolak. Inilah penyesalan terbesar Clay. Yang membuatnya merasa bersalah pada Hannah. Dihari Clay memutuskan untuk mengikuti permintaan Hannah, dihari itulah dia sudah kehilangan Hannah.
Yang kedua adalah Mr. Porter
Mr.Porter adalah guru bahasa inggris yang mengajar Hannah dan Clay. Sekaligus sebagai konselor yang menangani siswa dengan nama yang  berawalan huruf A sampai G. Hannah Baker termasuk didalamnya.
Hannah yang pertama kali mendatangi Mr.Porter.
Mr.Porter menerima Hannah dengan baik. Mendengarkan setiap keluhan Hannah. Kesalahan Mr.Porter hanya satu, dia tidak menyadari bahwa kesulitan yang dialami Hannah sudah sampai pada batas kemampuannya. Kemampuan untuk menanggung dan menyelesaikan seorang diri.
Bila dibuat analogi, Hannah adalah seorang pasien sekarat yang berada di meja operasi. Dengan Mr.Porter sebagai dokter bedahnya. Seharusnya Mr.Porter mengehentikan pendarahaan terlebih dahulu sebelum mencari penyebab dari pasien yang sekarat. Karena salah langkah, akhirnya pasien tersebut meninggal karena pendarahan hebat.
Seperti itulah yang Hannah alami. Konsultasi yang ia harapkan akan memberinya kesempatan berpikir ulang justru membuatnya merasa yakin bahwa keputusannya benar. Konsultasi itu semakin membuat Hannah tertolak. Sementara Mr.Porter tidak pernah mengejar apalagi mencegah keinginan Hannah.
Ini hanya satu poin dari rekomendasi hal-hal yang bisa didiskusikan. Seandainya semuanya dibahas satu per satu mungkin akan terbit buku dengan nama saya sebagai penulisnya (hehehe).

Fourth Reason
Selain memberikan beberapa poin tersebut juga ditampilkan catatan-catatan penulis selama membuat kisah Hannah yang berupa tulisan tangan. Bahkan ada ending lain dari cerita ini yang tidak diterbitkan namun dimunculkan dalam buku ini. maksudnya akhir cerita sebelum masuk meja penerbit. Dan hal ini membuat pembaca lebih banyak mendapat kesempatan untuk berpikir kembali.
Buku ini juga meraih banyak penghargaan. Yaitu dari American Library Association’s dan langsung menyabet dua penghargaan sekaligus. Juga penghargaan dari toko buku waralaba dengan jumlah cabang terbanyak di sepanjang Amerika, Barnes and Noble.

Sumber : IG Penerbit Spring

Sumber : IG Penerbit Spring
After taste setelah membaca 13 Reason Why adalah dark grey. Meski bukan jenis novel horror misteri yang mencekam namun kisah hidup Hannah sungguh memilukan. Sebuah potret kehidupan remaja yang sering terlewat oleh sudut pandang orang dewasa.
Untuk mereka yang sedang merintis karir sebagai penulis dan sedang tertatih bahkan sekarat, bacalah buku ini untuk membakar semangat menulis yang hampir padam.
Untuk para remaja yang merasa hidup kalian baik-baik saja, bacalah buku ini agar empati kalian bisa terasah.

Dan untuk para orang tua, ingat! Dunia remaja bukan hanya seputar pencarian jati diri. Tapi masa saat kelekatan antara orang tua dan anak sedang dipertaruhkan. Dekati dan peluk remaja kita, karena kitalah tempat paling nyaman yang mereka butuhkan.

16 komentar:

  1. Tampaknya seru menyelami novel ini. Jadi inget dulu hitz banget yg katanya masa remaja masa pencarian jati diri. Bener bgt padahal masa2 ini harusnya makin lekat dengan orangtua.

    BalasHapus
  2. Kayaknya novelnya seru. Buat remaja cocok juga ya mbak? Bisa nih buat anakku, biar bisa sedikit berempati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. remaja yang sudah 17 tahun bunda kalau di indonesia

      Hapus
  3. Novel remaja dulu dan sekarang beda ya. Sepertinya ada pergeseran selera. Kapan² mau juga baca, ingin tahu kayak apa sih novel remaja masa kini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya belum pernah baca novel remaja dulu hehehe

      Hapus
  4. Di gramedia ada ya bu? Anakku lagi seneng baca tapi saya bingung cari buku bacaan yang aman dari cerita roman

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak beredar di toko buku offline. bisa di cek ke penerbitnya langsung. Penerbit Spring

      Hapus
  5. Duh, saya jadi pingin baca. Dimanakah saya bisa mendapatkan buku ini, Mbak?

    BalasHapus
  6. Mbak, aku jadi penasaran juga pengen baca bukunyaaaa.... empat alasan yang mbak tulis cukup membuatku sampai pada kesimpulan bahwa aku harus baca buku ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar. jangan sampai ada alasan ke 5 ke 6 ya hehehe

      Hapus
  7. Wah, masuk bucket list screening Ibuk nih,calon novel bergenre remaja untuk Najwa. Tapi seperti biasa selalu lewat screening-ku, hahaha, biar dibaca pada saat yang tepat. Thanks rekomendasinya ya

    BalasHapus
  8. Risensinya bikin penasaran untuk membacanya. Btw belinya di instagram atau di toko buku mb?

    BalasHapus
  9. toko buku online. coba di cek langsung ke penerbitnya, penerbit spring

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates