Rabu, 17 April 2019

# bambu # Earth

Rumput Pelindung Desa


Pernah menjumpai bambu tumbuh subur mengelilingi desa?
Saat ini orang lebih banyak mengenal bambu sebagai barang kerajinan atau tanaman hias. Atau yang sangat pupuler akhir-akhir ini adalah sebagai tusuk sempol (LOL).
Meski tak jarang tanaman yang tumbuh merumpun ini kadang juga memiliki unsure mistis yang banyak diyakini masyarakat. Seperti menjadi rumah bagi makhluk astral karena rumpunnya yang besar. sesungguhnya keberadaan rumpun bambu ini memang menjadi rumah beberapa jenis hewan melata. Juga sebagai salah satu habitat burung. Saat pagi mulai menghangat kita akan menjumpai keberadaan burung dengan warna merah atau biru, ya dialah burung cekakak jawa.
Hampir separuh hidup saya tinggal berdampingan dengan rumpun bambu. Bambu Betung lebih tepatnya. Saat siang hari yang terik, keberadaan tumbuhan ini memberikan sedikit kesejukan akibat dari iklim local yang terbentuk. Hanya saja saat ada angin baik itu berhembus kencang atau tidak mampu membuat buluh bambu bergerak sekaligus menghasilkan bunyi yang cukup menghadirkan suasana horror. Di tambah permukaann daunnya yang kasar sehingga gesekan antar daunnya pun semakin menambah suasana mencekam.
Sebenarnya kalau mau ditelisik lebih dalam, bambu menghasilkan suara alam yang sangat menenangkan. Karena habitatnya yang lebih banyak di pinggir sungai, sehingga gemericik aliran air menambah syahdu musik yang dihasilkan. Suara yang dihasilkan bambu dengan habitatnya ini mampu menghasilkan instrumen yang banyak digunakan untuk terapi atau hanya sekedar menenangkan pikiran.
Sesungguhnya salah satu dari bangsa rumput-rumputan ini memiliki banyak sekali manfaat yang bisa di kembangkan.

Manfaat Ekosistem

Bambu mampu menghasilkan oksigen 35% lebih banyak dari pohon juga mampu menyerap karbon sampai 12 ton per tahun per hektar. Kalau di bandingkan dengan pohon tentu saja jauh berbeda karena bambu mampu menyerap karbon 4x lebih banyak. Tentu saja hal ini sangat membantu sekali berperan dalam upaya penurunan emisi gas yang setiap menitnya selalu mengalami peningkatan.
Bambu tumbuh membentuk rumpun yang sangat besar. setiap rumpun berisi buluh-buluh (batang) yang berkelompok. Bambu Sembilang merupakan salah satu jenis bambu raksasa. Tinggi buluhnya mampu mencapai 7 m dengan diameter 4-8 cm. penelitian lain menyebutkan tinggi buluh mampu mencapai 30 m.
Dengan besarnya bambu ini mampu mencegah erosi sehingga kita lebih sering menjumpai keberadaannya di tepian sungai.
Selain itu akar bambu juga mampu menyimpan debit air yang sangat tinggi. Di tahun 2002 di desa Sumbermujur terdapat hutan bambu seluas 9 hektar. Dari luasan ini mampu menjaga sumber mata air yang bernama Sumber Deling dengan debit 800 liter/detik pada musim penghujan dan 600 liter/detik pada musim kemarau.

Manfaat Biologi

Di dunia terdapat ratusan jenis bamboo dan 10% nya terdapat di Indonesia. Jumlah ini tentu sangat besar. yang banyak dimanfaatkan sebagai habitat dari banyak jenis satwa liar.
Hutan bambu Desa Sumbermujur, Lumajang yang dikelola Kelompok Pelestari Sumberdaya Alam merupakan tempat tinggal satwa seperi Kalong (Kelelawar besar), kera, Trenggiling, Elang Jawa, dan berbagai jenis burung lainnya. Selain itu keberadaan hutan ini juga menjadi sumber genetic bambu itu sendiri atau tanaman lainnya.
Ada yang tahu Tarsius?
Primata primitif yang endemic di Indonesia tersebar di Kepulauan Sumatera, Sulawasi dan Kalimantan. Satwa ini mempunyai criteria khusus dalam memilih rumah (sarang) seperti pohon yang memiliki akar besar dan berbentuk rongga-rongga atau lubang juga yang memiliki daun lebat dan rimbun. Bambu termasuk salah satunya.

Teknologi Bambu

Dalam perkembangannya bambu dianggap sebagai salah satu sumberdaya yang memliki potensi besar untuk menjadi bahan pengembangan teknologi (biomaterial). Penelitian terakhir menyebutkan bahwa bilah bambu memiliki potensi untuk digunakan sebagai tabung resonator dalam Thermoacoustic refrigeration. Yaitu sebuah metode pendinginan yang digunakan untuk penyimpanan terutama makanan dan sayur-sayuran. Potensi tersebut terlihat setelah dilakukan penelitian awal menunjukkan bahwa resonansi bambu memiliki kemampuan yang sama dengan resonansi yang terbuat dari bahan aluminium.
Selain itu juga ada teknologi yang lebih dulu dikembangkan dari bamboo ini yaitu laminasi bamboo. Bentuk baru dari bambu yang berupa lembaran papan atau balok ini dapat digunakan sebagai pembuatan dinding, penutup lantai, daun pintu serta mebel. Juga bisa digunakan sebagai bahan konstruksi.

Pernah mendengar rumah tahan gempa?

Buluh banbu ini juga digunakan sebagai bahan utama dalam mendirikan rumah tahan gempa. Bambu memiliki serat yang liat dan kelenturan yang sangat baik dalam menahan beban. Baik beban tekan/tarik, geser, maupun tekuk. Sehingga material ini memiliki ketahanan terhadap guncangan lebih baik dibanding material lainnya.

Gambar Dibawah merupakan Bambu yang ada di sekitar rumah. Termasuk Jenis Bambu yang paling banyak ditemukan dipulau jawa,bambu betung.










Sumber
Hartulistiyoso E, Yulianto M dan Sentosa I. Potensi penggunaan Bambu sebagai Tabung Resonator Thermoacustics Refrigeration. Jurnal Keteknikan Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor
Pipit. Bambu Diklaim Tahan Gempa, Tiru Inspirasi Desainnya dari Rumah Thailand ini. www.idea.grid.id
dishut.jatimprov.go.id
Wirdateti dan Dahrudin H.2006. Pengamatan Pakan dan Habitat Tarsius Spectrum di Kawasan Cagar Alam Tangkoko-Batu Angus, Sulawesi Utara. Biodiversitas :Vol 7 nomor 4. Biodiversitas.mipa.uns.ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates