Pernah menjumpai bambu tumbuh
subur mengelilingi desa?
Saat ini orang lebih banyak
mengenal bambu sebagai barang kerajinan atau tanaman hias. Atau yang sangat
pupuler akhir-akhir ini adalah sebagai tusuk sempol (LOL).
Meski tak jarang tanaman yang
tumbuh merumpun ini kadang juga memiliki unsure mistis yang banyak diyakini
masyarakat. Seperti menjadi rumah bagi makhluk astral karena rumpunnya yang
besar. sesungguhnya keberadaan rumpun bambu ini memang menjadi rumah beberapa
jenis hewan melata. Juga sebagai salah satu habitat burung. Saat pagi mulai
menghangat kita akan menjumpai keberadaan burung dengan warna merah atau biru,
ya dialah burung cekakak jawa.
Hampir separuh hidup saya tinggal
berdampingan dengan rumpun bambu. Bambu Betung lebih tepatnya. Saat siang hari
yang terik, keberadaan tumbuhan ini memberikan sedikit kesejukan akibat dari
iklim local yang terbentuk. Hanya saja saat ada angin baik itu berhembus
kencang atau tidak mampu membuat buluh bambu bergerak sekaligus menghasilkan
bunyi yang cukup menghadirkan suasana horror. Di tambah permukaann daunnya yang
kasar sehingga gesekan antar daunnya pun semakin menambah suasana mencekam.
Sebenarnya kalau mau ditelisik
lebih dalam, bambu menghasilkan suara alam yang sangat menenangkan. Karena
habitatnya yang lebih banyak di pinggir sungai, sehingga gemericik aliran air
menambah syahdu musik yang dihasilkan. Suara yang dihasilkan bambu dengan
habitatnya ini mampu menghasilkan instrumen yang banyak digunakan untuk terapi atau
hanya sekedar menenangkan pikiran.
Sesungguhnya salah satu dari
bangsa rumput-rumputan ini memiliki banyak sekali manfaat yang bisa di
kembangkan.
Manfaat
Ekosistem
Bambu mampu menghasilkan oksigen
35% lebih banyak dari pohon juga mampu menyerap karbon sampai 12 ton per tahun
per hektar. Kalau di bandingkan dengan pohon tentu saja jauh berbeda karena
bambu mampu menyerap karbon 4x lebih banyak. Tentu saja hal ini sangat
membantu sekali berperan dalam upaya penurunan emisi gas yang setiap menitnya
selalu mengalami peningkatan.
Bambu tumbuh membentuk rumpun
yang sangat besar. setiap rumpun berisi buluh-buluh (batang) yang berkelompok.
Bambu Sembilang merupakan salah satu jenis bambu raksasa. Tinggi buluhnya
mampu mencapai 7 m dengan diameter 4-8 cm. penelitian lain menyebutkan tinggi
buluh mampu mencapai 30 m.
Dengan besarnya bambu ini mampu
mencegah erosi sehingga kita lebih sering menjumpai keberadaannya di tepian
sungai.
Selain itu akar bambu juga mampu
menyimpan debit air yang sangat tinggi. Di tahun 2002 di desa Sumbermujur
terdapat hutan bambu seluas 9 hektar. Dari luasan ini mampu menjaga sumber
mata air yang bernama Sumber Deling dengan debit 800 liter/detik pada musim
penghujan dan 600 liter/detik pada musim kemarau.
Manfaat
Biologi
Di dunia terdapat ratusan jenis
bamboo dan 10% nya terdapat di Indonesia. Jumlah ini tentu sangat besar. yang
banyak dimanfaatkan sebagai habitat dari banyak jenis satwa liar.
Hutan bambu Desa Sumbermujur,
Lumajang yang dikelola Kelompok Pelestari Sumberdaya Alam merupakan tempat
tinggal satwa seperi Kalong (Kelelawar besar), kera, Trenggiling, Elang Jawa,
dan berbagai jenis burung lainnya. Selain itu keberadaan hutan ini juga menjadi
sumber genetic bambu itu sendiri atau tanaman lainnya.
Ada yang tahu Tarsius?
Primata primitif yang endemic di
Indonesia tersebar di Kepulauan Sumatera, Sulawasi dan Kalimantan. Satwa ini
mempunyai criteria khusus dalam memilih rumah (sarang) seperti pohon yang
memiliki akar besar dan berbentuk rongga-rongga atau lubang juga yang memiliki
daun lebat dan rimbun. Bambu termasuk salah satunya.
Teknologi
Bambu
Dalam perkembangannya bambu
dianggap sebagai salah satu sumberdaya yang memliki potensi besar untuk menjadi
bahan pengembangan teknologi (biomaterial). Penelitian terakhir menyebutkan
bahwa bilah bambu memiliki potensi untuk digunakan sebagai tabung resonator
dalam Thermoacoustic refrigeration. Yaitu sebuah metode pendinginan yang
digunakan untuk penyimpanan terutama makanan dan sayur-sayuran. Potensi
tersebut terlihat setelah dilakukan penelitian awal menunjukkan bahwa resonansi
bambu memiliki kemampuan yang sama dengan resonansi yang terbuat dari bahan
aluminium.
Selain itu juga ada teknologi
yang lebih dulu dikembangkan dari bamboo ini yaitu laminasi bamboo. Bentuk baru
dari bambu yang berupa lembaran papan atau balok ini dapat digunakan sebagai
pembuatan dinding, penutup lantai, daun pintu serta mebel. Juga bisa digunakan
sebagai bahan konstruksi.
Pernah mendengar rumah tahan
gempa?
Buluh banbu ini juga digunakan
sebagai bahan utama dalam mendirikan rumah tahan gempa. Bambu memiliki serat
yang liat dan kelenturan yang sangat baik dalam menahan beban. Baik beban
tekan/tarik, geser, maupun tekuk. Sehingga material ini memiliki ketahanan
terhadap guncangan lebih baik dibanding material lainnya.
Gambar Dibawah merupakan Bambu yang ada di sekitar rumah. Termasuk Jenis Bambu yang paling banyak ditemukan dipulau jawa,bambu betung.
Sumber
Hartulistiyoso E, Yulianto M dan
Sentosa I. Potensi penggunaan Bambu sebagai Tabung Resonator Thermoacustics Refrigeration. Jurnal
Keteknikan Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian
Bogor
Pipit. Bambu Diklaim Tahan Gempa,
Tiru Inspirasi Desainnya dari Rumah Thailand ini. www.idea.grid.id
dishut.jatimprov.go.id
Wirdateti dan Dahrudin H.2006.
Pengamatan Pakan dan Habitat Tarsius Spectrum di Kawasan Cagar Alam
Tangkoko-Batu Angus, Sulawesi Utara. Biodiversitas :Vol 7 nomor 4. Biodiversitas.mipa.uns.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar