Senin, 18 Maret 2019

# Buku # Indarimastuti

RESENSI BUKU WANITA MENCIPTA SURGA



  Buku ini sepertinya menjadi buku non fiksi dengan durasi paling singkat yang pernah saya baca. Total dua hari dengan jumlah jam kurang dari 24 jam saya bisa menyelesaikannya. Terlepas dari factor tekad untuk segera mengosongkan rak khusu buku yang belum dibaca, juga memang buku ini memiliki beberapa hal menarik.


Buku yang meniti beratkan isinya seputar wanita ini memang bisa menjadi vitamin qalbu para muslimah untuk membentengi diri. Ditengah gempuran masalah yang dihadapi wanita di zaman digital ini sangat diperlukan sebuah upaya perlindungan diri sendiri

Bahasa yang digunakan dalam buku setebal 178 halaman ini sangat mudah dimengerti. Pilihan katanya pun ringan tapi tetap sarat makna. Coba perhatikan kutiban dibawah ini!

Berbahagialah meski engkau tidak sekaya dia
Berbahagialah meski engkau tidak secantik dia
Berbahagialah meski engkau tidak secerdas dia
Berbahagialah meski engkau tidak selangsing dia
Tidak bahagia itu hanya ketika iman engkau tidak sedalam dia
Rasa syukurlah yang membuat para muslimah akan selalu bahagia

Diawal ditunjukkan tentang hal-hal yang sering kali membuat kita selalu berpikiran negative. Selalu membandingkan diri kita dengan orang lain. membuat kita merasa rendah diri. Sehingga membuat kita lupa untuk bahagia. Padahal bahagia itu sangat sederhana, dan sangat dekat dengan kita yaitu syukur.


Penulis juga mengingatkan muslimah bagaimana menjadi seorang individu.

Tak Rela jika sesama muslimah saling menghujat
Tak rela sesama muslimah saling bermusuhan
Tak rela sesama muslimah saling meninggalkan
Tak rela sesama muslimah saling mengghibahkan

Poin-poin tersebut tentu saja sering sekali terjadi disekitar kita. Bahkan, kadang, kita sendiri pun melakukannya dengan atau tanpa kesadaran. Mungkin mulut kita tertutup rapat tapi jari jemari kita bisa bergerak lincah saat berada di jejaring social.

Selain itu juga mengingatkan kita untuk lebih bisa mengenal dan mengendalikan diri kita sendiri sehingga saat terjun di masyarakat atau di dunia maya kita bisa lebih bijak lagi dalam bersikap. Lebih mengedepankan empati dan simpati dari pada akal pikiran.

Karena kita seorang muslimah.

Dalam buku ini juga diangkat isu-isu yang marak terjadi didalam kehidupan keluarga. Yang disampaikan dengan bahasa yang sangat halus yang sangat mewakili keadaan para ibu saat ini.

Jaga lisanmu, Ibu
Sebab, setiap kata adalah doa
Sebab, setiap doa adalah penyelamat anakmu

Penyampaian nilainya tidak menggurui. Lebih seperti sebuah ajakan untuk berubah bersama-sama. Seperti sebuah uluran tangan untuk menggandeng para muslimah untuk menjadi menjadi seorang ibu yang lebih baik lagi.

Suamiku, aku ingin menjadi khadijahmu

Saya terharu membaca bagian ini.

Menyelipkan sebuah kisah inspiratif ini juga menjadi salah satu cara yang digunakan penulis untuk menyampaikan salah satu nilai positif. Kita diajak meneladani sifat-saifat salah satu istri rasulullah dan mewujudkannya dalam kehidupan masa kini.

Tak hanya itu saja. tetapi juga ada banyak sekali tips-tips yang diberikan sebagai salah satu langkah kongkret yang bisa dipraktikkan secara langsung.

Secara fisik, buku ini memang sudah mencuri hati. Hard cover dengan desain layout yang sangat menarik. Jenis dan ukuran huruf yang digunakan berbeda di setiap halamannya sehingga mata pun tidak jenuh saat membaca. Adanya beberapa gambar yang digunakan untuk merepresentasikan isi bab pun menjadi salah satu keunggulan lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates